9 Tips Lolos Ujian Mandiri PTN

Bagikan :

Ujian Mandiri

 

Seperti yang sudah diketahui bahwa jalur SBMPTN sudah diumumkan pada akhir bulan lalu. Bagi yang belum lolos, tidak perlu berkecil hati atau putus asa. Hal itu karena masih bisa masuk melalui jalur ujian mandiri. Berikut kami bagikan, 9 Tips untuk lolos ujian mandiri PTN

9 Tips Lolos Ujian Mandiri PTN

 

Mengikuti seleksi ujian mandiri bukanlah hal yang terlalu sulit. Asalkan mau berusaha, pasti bisa melakukannya. Namun, jika ingin lolos dalam jalur mandiri, maka tidak hanya memerlukan belajar materi. Akan tetapi, juga membutuhkan tips berikut.

  1. Mencari Informasi Tentang Pelaksanaan Ujian

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari informasi tentang pelaksanaan ujian mandiri. Mengingat setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) biasanya akan mempunyai jadwal berbeda.

Hal itu tergantung dari kebijakan dari PTN masing-masing. Tidak hanya jadwal pelaksanaannya, melainkan tata cara dan syarat ujiannya pun bisa berbeda. Maka dari itu, Kamu perlu mencari informasinya secara terperinci.

Biasanya dapat ditemukan di website resmi perguruan tinggi tersebut. Jadi, harus tahu apa alamat situs PTN yang Kamu pilih. Jika tidak tahu, maka bisa bertanya pada teman yang sudah kuliah di sana.

Setelah mendapatkan informasinya, pastikan menyiapkan persyaratan dengan baik. Pasalnya, berkas pendaftaran juga berpengaruh pada diterimanya dalam PTN tersebut atau tidak.

  1. Mempunyai Motivasi Serta Niat yang Kuat

Bagian ini tidak boleh dilupakan karena dengan niat dan motivasi yang kuat, maka akan lebih mudah melalui prosesnya. Selain itu, juga akan lebih semangat belajar dan tidak pesimis meskipun banyak pejuang ujian PTN lainnya.

Kamu bisa menerapkan motivasi ‘usaha tidak pernah membohongi hasil’. Sebab, kata-kata tersebut memang benar adanya. Sekalipun tidak pintar, jika mau berusaha keras, maka keinginan tersebut juga bisa digapai.

Tidak hanya itu, jika mempunyai niat dan motivasi yang kuat, maka rintangan apapun akan dilalui. Berbeda dengan orang yang tidak punya niat dan motivasi yang kuat. Pasti jika ada kesulitan sedikit saja akan langsung menyerah.

  1. Memilih Prodi Sesuai Kemampuan dan Minat

Tips lolos ujian mandiri selanjutnya adalah harus memilih prodi sesuai kemampuan dan minat. Dalam sebuah perguruan tinggi, tentu akan ada banyak prodi yang bisa dipilih.

Sebaiknya pikirkan baik-baik, bidang apa yang menjadi minat Kamu. Selain itu, juga ukur dengan kemampuan, apakah sanggup menjalaninya atau tidak. Jika demikian, maka nantinya bisa sampai selesai perkuliahannya.

Mengingat jika memilih prodi asal-asalan dan tidak sesuai minat, pasti akan kurang bersemangat dalam belajar. Hal itu karena merasa kurang nyaman, terlalu sulit, dan lain sebagainya.

Dalam hal ini, yang dimaksud bukan hanya tentang kemampuan diri. Akan tetapi, kemampuan biaya juga perlu dipertimbangkan. Pasalnya, setiap prodi terkadang membutuhkan biaya yang berbeda-beda.

  1. Mengetahui Daya Tampung PTN Pilihan

Pada umumnya, kuota untuk jalur ujian mandiri ialah 30 persen. Angka tersebut merupakan jumlah maksimal dari kuota keseluruhan di setiap prodi PTN tersebut. Meskipun begitu, jumlah pastinya tentu akan berbeda di setiap prodi.

Mengingat ada prodi yang mempunyai data tampung banyak dan juga sedikit. Jadi, Kamu harus memeriksa hal ini di situs resmi PTN tujuan. Jika kuotanya sedikit, maka perlu berusaha lebih giat agar bisa lolos.

Jika kuotanya banyak pun, tidak boleh lengah. Sebab, biasanya pendaftarnya juga akan lebih banyak.

  1. Mempersiapkan Persyaratan yang Dibutuhkan

Biasanya ada banyak syarat dan ketentuan pada setiap prodi. Kamu harus mencatat dengan teliti apa saja yang dibutuhkan pada persyaratan prodi pilihan. Jika terkait berkas pendaftaran, sebaiknya siapkan jauh-jauh hari.

Dengan begitu, tidak akan ada yang ketinggalan. Namun, pada waktu akan menyerahkan berkasnya, jangan lupa untuk memeriksa ulang. Hal itu untuk meminimalisir adanya kekurangan atau kesalahan.

  1. Memastikan Jadwal Ujian Mandiri

Jika ingin mengikuti seleksi jalur mandiri di beberapa PTN, maka harus memastikan jadwal pelaksanaannya. Hal itu agar tidak bentrok satu sama lain. Jadinya, tidak hanya mengeluarkan biaya untuk bisa mengikuti seleksi.

Hal ini biasanya dilakukan oleh orang yang memang ingin kuliah di 2 kampus atau prodi berbeda sekaligus. Namun, ada juga yang hanya ingin mempunyai peluang lebih besar untuk diterima.

  1. Perbanyak Latihan Soal

Mengerjakan latihan soal akan sangat membantu dalam ujian nantinya. Kamu bisa menggunakan soal-soal ujian mandiri di tahun sebelumnya. Biasanya soal yang keluar nantinya tidak akan jauh berbeda.

Meskipun tidak akan sama persis, tapi kurang lebih polanya akan sama. Jadi, yang perlu diperhatikan adalah pola-pola soal dan pembahasan dalam latihan pengerjaan tersebut.

Dengan begitu, belajar akan lebih mudah dan tidak bingung untuk mendalami materi yang mana. Selain itu, latihan soal bisa memperkuat otak untuk mengingat pembahasan yang tersedia.

Jika terbiasa mengerjakan latihan soal, maka kemampuan menjawab pertanyaan akan semakin meningkat. Pada bagian soal yang sulit, pastikan untuk mempelajarinya lebih giat agar bisa dimengerti juga.

baca juga : 8-manfaat-mengikuti-les-utbk-terdekat

  1. Mencari Tahu Materi yang Diujikan

Pada ujian mandiri PTN, biasanya akan ada kisi-kisi tertentu yang akan keluar. Kisi-kisi ini bisa sama dengan tahun lalu atau berbeda. Meskipun begitu, tes yang diujikan umumnya masih berkaitan dengan kemampuan akademis.

Selain itu, juga terdapat materi tentang program studi pilihan, kemampuan matematika dasar, dan pemahaman bacaan dan menulis. Kamu bisa menelaah dari tes tahun lalu, materi tentang apa yang keluar. Dengan begitu, bisa memperdalam mengenai hal itu.

Pada waktu ujian mandiri pun pastikan mendapatkan poin dari soal yang dikerjakan. Tata cara dan sistem pelaksanaan ujian memang bisa berbeda-beda pada setiap PTN. Namun, umumnya menggunakan sistem poin pada setiap soal.

  1. Persiapan Siaga

Dalam hal ini, Kamu perlu memperhatikan hal-hal kecil atau melakukan persiapan siaga. Misalnya menyiapkan alat tulis yang dibutuhkan, seperti pensil 2B, alas, penghapus, dan lainnya.

Meskipun tergolong remeh, tetapi terkadang banyak yang melupakannya. Dengan begitu, ketika di tempat ujian bingung untuk mencari pinjaman. Baik itu dari segi alat tulis, alas, atau penghapus.

Selain itu, jangan lupa untuk menyetrika seragam yang akan dipakai jauh-jauh hari. Hal ini bertujuan agar bisa meningkatkan percaya diri karena sudah berpakaian rapi. Kemudian, jika tempat ujian mandiri sudah tersedia, maka bisa lakukan survei.

Tujuannya supaya tidak kebingungan nantinya dalam mencari tempat ujian. Jika sampai tidak tahu lokasinya dan masih kebingungan saat ujian akan dimulai, maka bisa mengakibatkan keterlambatan.

 

Persiapkan Ujian Mandiri dengan Ikut Bimbel

Hal ini bisa Kamu lakukan ketika bergabung di Bintang Pelajar. Bimbingan belajar ini akan menjadi mentor yang tepat untuk mendapatkan pembelajaran yang maksimal. Hal itu karena materi dan try out sudah terjadwal.

Selain itu, jika Kamu tidak mengerti tentang sebuah materi, maka bisa bertanya pada mentor yang ahli di bidangnya. Bintang Pelajar juga telah aktif membantu ribuan murid untuk menggapai mimpinya.

Selain bisa membuat Kamu berprestasi, juga dapat mempelajari akhlak terpuji. Jadi, saatnya bergabung sekarang. Mengenai info lebih lanjut mengenai tes ujian mandiri dalam bimbel ini, bisa diketahui melalui link berikut.

 

Sumber Referensi:

  1. disini
  2. disini
  3. disini
  4. disini

===

 

 

Artikel Lainnya

Persiapkan dirimu untuk menjadi pejuang SNBT tahun ini! 🔥

X

Dari sahabat Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.”

HR. Nasai 1605, Turmudzi 806,

14 Ramadhan 1445 H

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda,

“Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni.”

HR. Ahmad

19 Ramadhan 1445 H

Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan (dari Allah), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa menghidupkan malam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan pengharapan (dari Allah), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu

HR al-Bukhari (2014), Muslim (760), dan lain-lain

20 Ramadhan 1445 H

أعجز الناس من عجَز عن الدعاء

“Orang yang paling lemah adalah orang yang lemah berdoa kepada Allah.”

HR. Ath-Thabarani rahimahullah

18 Ramadhan 1445 H

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan malah justru mengamalkannya, maka Allah Ta’ala tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.”

HR. Bukhari no. 1903, Abu Daud no. 2362, dan Ahmad no. 10562

17 Ramadhan 1445 H

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdoa saat itu.”

HR. Muslim, no. 482

16 Ramadhan 1445 H

Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.

HR. Ahmad 3/12, dari Abu Sa’id Al Khudri.

15 Ramadhan 1445 H

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ , غَيْرَ أَنَّهُ لا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: ”Barangsiapa memberi buka (kepada) orang yang berpuasa, maka dia (akan mendapatkan) pahala seperti orang itu, tanpa mengurangi pahala orang berpuasa sedikit pun juga”

HR.Tirmizi, no. 807,  Ibnu Majah, no. 1746

13 Ramadhan 1445 H

أَنَّ جِبْرِيلَ كَانَ يَلْقَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

“Sesungguhnya Jibril bertemu Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam setiap malam di bulan Ramadhan dan membacakan (Al-Qur’an) kepadanya”

HR. Bukhari, no. 6, dan Muslim, no. 2308

12 Ramadhan 1445 H

Al-‘Allâmah Shâlih Al-Fauzân hafizhahullâh berkata: “Orang yang duduk ketika shalat tarâwîh, dan ketika imâm ruku’ ia pun langsung ruku’ bersamanya dan ia tidak datang dengan Al-Fâtihah maka shalatnya tidak sah.”

11 Ramadhan 1445 H