Mengikuti Les Masuk PTN? Ketahui 5 Manfaatnya!

Bagikan :

Les Masuk PTN

 

Sebelum memasuki Perguruan Tinggi Negeri (PTN), siswa diharuskan mengikuti seleksi terlebih dahulu. Seleksi tersebut berupa tes, dan para siswa bisa mengikuti les masuk PTN sebelum mengikuti seleksinya.

Terdapat tiga jalur seleksi untuk masuk ke dalam PTN, yang mana salah satu tesnya mengalami perubahan dengan mengadakan tes skolastik saja. Namun, saat ini banyak bimbingan belajar yang memiliki pembelajaran mengenai skolastik, sehingga para siswa dapat mempelajarinya disana.

Lalu, apa saja manfaat mengikuti les bagi para siswa? Simak penjelasannya berikut ini.

 

5 Manfaat Mengikuti Les Masuk PTN

Mengikuti les untuk masuk PTN dianjurkan bagi para siswa agar dapat mempersiapkan ujian masuk kampus lebih matang. Berikut ini adalah manfaat yang siswa dapatkan, yaitu:

 

  • Mendapat Soal Latihan yang Rutin

Lembaga bimbingan belajar memiliki umumnya memiliki kumpulan soal atau database soal yang lengkap mulai dari beberapa tahun terakhir. Sehingga para siswa akan diberikan soal latihan yang bervariasi untuk menghadapi tes seleksi sebelum masuk PTN pilihan.

Selain mendapatkan soal latihan dari beberapa tahun terakhir, tentunya tempat bimbingan belajar akan memperbarui soal agar siswa dapat mengetahui variasi soal dan memahaminya.

Pada umumnya, bimbingan belajar akan memberikan soal latihan yang dirancang sedemikian rupa sehingga serupa dengan ujian sebenarnya. Hal tersebut dapat membuat para siswa yang mengikuti bimbingan belajar dapat memiliki persiapan lebih matang.

 

  • Para Mentor Membimbing dan Mendampingi Saat Proses Belajar

Melalui bimbingan belajar seperti les masuk PTN, para mentor atau guru yang ada di tempat tersebut akan selalu mendampingi selama proses pembelajaran. Sehingga materi yang siswa dapatkan akan sesuai dengan kemampuan saat ini.

Para siswa dapat berkonsultasi saat jadwal bimbingan belajar berlangsung. Hal yang membedakan bimbingan belajar dengan sekolah, kamu dapat memilih kelas dengan peserta yang lebih sedikit.

 

  • Siswa Menjadi Lebih Percaya Diri

Setelah mendapatkan pembelajaran di sekolah, kemudian juga mendapat pengetahuan di bimbingan belajar, membuat para siswa dapat merasa percaya diri karena memiliki pemahaman lebih.

Adanya kebiasaan belajar yang siswa miliki dapat membuat rasa percaya diri menjadi meningkat. Sehingga ketika akan menghadapi ujian seleksi masuk PTN, siswa dapat merasa optimis untuk lolos.

 

  • Mendapatkan Tips untuk Masuk Universitas

Manfaat atau kelebihan yang kamu dapatkan jika mengikuti les masuk PTN, yaitu mendapatkan tips untuk masuk universitas impian. Para guru akan membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan baik akademik maupun penalaran, dan psikologis pada para siswanya.

Itu karena guru bimbingan belajar adalah pengajar berpengalaman, maka mereka memiliki tips tersendiri agar para siswa dapat optimis lolos masuk ke perguruan tinggi impian.

Sehingga para siswa akan mendapat pembelajaran yang tidak didapat saat belajar di sekolah.

 

  • Membuat Siswa Lebih Nyaman

Kondisi pembelajaran di bimbingan belajar dapat membuat para siswa merasa lebih nyaman untuk belajar dan berkonsultasi pada para guru atau mentor yang tersedia. Jadi kamu dapat lebih mengetahui materi yang diajarkan, dan lebih nyaman ketika berkonsultasi.

Selain mendapatkan pembelajaran materi sekolah, pada bimbingan belajar siswa akan mendapatkan materi skolastik. Karena pada seleksi UTBK atau Ujian Tulis Berbasis Komputer saat ini, tes potensi akademik sudah dihapuskan, dan diganti dengan tes skolastik.

Skolastik lebih berfokus pada penalaran umum, kemampuan kuantitatif, pemahaman dan pengetahuan umum, juga kemampuan memahami bacaan dan tulisan. Sehingga singkatnya, siswa diminta untuk lebih berfokus pada kemampuan kognitif.

Beberapa bimbingan belajar menerapkan materi skolastik sehingga siswa dapat dilatih terkait penalaran. Skolastik masih terkait dengan akademik, jadi siswa tetap membutuhkan pembelajaran dari bimbingan belajar, namun dengan lebih nyaman.

 

Mengenal Tes Skolastik Pada Les Masuk PTN

Tes skolastik yang terdapat pada ujian SBMPTN (Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri) atau yang saat ini lebih dikenal dengan istilah UTBK lebih mengacu pada kemampuan nalar untuk memecahkan masalah.

Sehingga permasalahan terkait menghafalkan materi pelajaran untuk penyelesaian tes UTBK tidak terjadi lagi. Meskipun menghafal materi pelajaran tidak lagi menjadi permasalahan utama bagi para siswa, namun tes skolastik tetap berkaitan dengan hal akademik.

Seleksi nasional yang diadakan berdasarkan tes skolastik mengukur beberapa hal terkait akademik, yaitu:

  1. Potensi Kognitif atau Kemampuan Logika
  2. Penalaran Matematika
  3. Literasi dalam Bahasa Indonesia
  4. Literasi dalam Bahasa Inggris

Keempat komponen tersebut dianggap penting bagi Kepala Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikbud Ristek, karena dapat mengukur penalaran yang berbeda. Sehingga para siswa bisa memahami dan menguasai bidang ilmu tersebut.

Contohnya seperti untuk teknik yang membutuhkan kompetensi penalaran matematika, potensi kognitif, juga pemahaman literasi baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris yang sama pentingnya.

Kemampuan literasi atau membaca dapat membuat calon mahasiswa dapat berpikir kritis dan tidak ketinggalan perkembangan teknologi. Karena dalam berbagai aspek, seluruh orang membutuhkan kemampuan berpikir atau mengandalkan nalar.

Seperti pada bidang ilmu ekonomi, bahkan ilmu kimia juga membutuhkan keempat komponen tersebut. Oleh karena itu, tes skolastik dianggap lebih bermanfaat bagi pengembangan calon mahasiswa kedepannya.

Jadi seluruh pertanyaan pada seleksi akan berkaitan dengan pemahaman logika, dan menganalisa permasalahan yang kontekstual. Hal tersebut bertujuan agar para calon mahasiswa dapat memiliki kemampuan untuk memecahkan suatu permasalahan menggunakan kemampuan nalarnya.

Menurut salah satu dosen Universitas Sebelas Maret dan pengamat Pendidikan yaitu Abdul Hakim, memahami materi skolastik untuk mengikuti tes potensi skolastik (TPS) membutuhkan waktu yang lebih lama dan tidak dapat dilatih dalam waktu beberapa bulan saja.

Sehingga diharapkan, para siswa yang akan mengikuti seleksi masuk PTN dapat berlatih menggunakan penalaran dan kemampuan berpikir sejak jauh hari. Lalu, bagaimana cara untuk mengasah kemampuan penalaran?

 

3 Cara Mengasah Kemampuan Penalaran Melalui Les Masuk PTN

  • Belajar Mengobservasi Situasi

Ketika para siswa mencoba untuk belajar mengobservasi situasi, maka kamu akan lebih mudah untuk memahami suatu hal. Karena dengan mengobservasi kamu dapat mempertajam kemampuan untuk menganalisis.

Observasi adalah pengamatan, sehingga kamu dapat mencoba untuk mengamati situasi atau kondisi di sekitar. Setelah melakukan observasi, maka kamu dapat lebih mudah memecahkan pertanyaan.

 

  • Siswa dapat Membiasakan Diri dengan Asumsi, Premis, dan lainnya

Hal ini perlu dilakukan karena nantinya kamu akan dapat lebih mudah menanggapi berbagai jenis pembelajaran konseptual dalam penalaran logis.

Jika kamu sudah terbiasa dengan asumsi, premis, kesimpulan, observasi, dan lain sebagainya maka kemampuan bernalar akan semakin meningkat.

 

  • Melakukan Latihan Soal Secara Rutin

Materi skolastik bisa kamu dapatkan salah satunya dengan mengikuti bimbingan belajar, sehingga kamu dapat mempelajari pemahaman terkait skolastik. Salah satu lembaga bimbingan belajar yang menyediakan pelatihan skolastik adalah Bintang Pelajar.

Melalui Bimbel Bimbingan belajar, para siswa akan dilatih secara rutin pemahaman akademik dan skolastik. Sehingga kamu tetap membutuhkan bimbingan belajar sebagai sarana agar dapat masuk ke perguruan tinggi impian.

Jika kamu ingin mengikuti les masuk PTN, Bimbingan belajar Bintang Pelajar bisa membantu para siswa agar dapat lolos ke universitas impian. Untuk informasi selanjutnya, kamu dapat menghubungi nomor WhatsApp +6282226668651.

 

Sumber referensi:

1 2 3 4

 

 

Artikel Lainnya

Persiapkan dirimu untuk menjadi pejuang SNBT tahun ini! 🔥

X

Dari sahabat Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.”

HR. Nasai 1605, Turmudzi 806,

14 Ramadhan 1445 H

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda,

“Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni.”

HR. Ahmad

19 Ramadhan 1445 H

Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan (dari Allah), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa menghidupkan malam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan pengharapan (dari Allah), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu

HR al-Bukhari (2014), Muslim (760), dan lain-lain

20 Ramadhan 1445 H

أعجز الناس من عجَز عن الدعاء

“Orang yang paling lemah adalah orang yang lemah berdoa kepada Allah.”

HR. Ath-Thabarani rahimahullah

18 Ramadhan 1445 H

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan malah justru mengamalkannya, maka Allah Ta’ala tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.”

HR. Bukhari no. 1903, Abu Daud no. 2362, dan Ahmad no. 10562

17 Ramadhan 1445 H

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdoa saat itu.”

HR. Muslim, no. 482

16 Ramadhan 1445 H

Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.

HR. Ahmad 3/12, dari Abu Sa’id Al Khudri.

15 Ramadhan 1445 H

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ , غَيْرَ أَنَّهُ لا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: ”Barangsiapa memberi buka (kepada) orang yang berpuasa, maka dia (akan mendapatkan) pahala seperti orang itu, tanpa mengurangi pahala orang berpuasa sedikit pun juga”

HR.Tirmizi, no. 807,  Ibnu Majah, no. 1746

13 Ramadhan 1445 H

أَنَّ جِبْرِيلَ كَانَ يَلْقَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

“Sesungguhnya Jibril bertemu Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam setiap malam di bulan Ramadhan dan membacakan (Al-Qur’an) kepadanya”

HR. Bukhari, no. 6, dan Muslim, no. 2308

12 Ramadhan 1445 H

Al-‘Allâmah Shâlih Al-Fauzân hafizhahullâh berkata: “Orang yang duduk ketika shalat tarâwîh, dan ketika imâm ruku’ ia pun langsung ruku’ bersamanya dan ia tidak datang dengan Al-Fâtihah maka shalatnya tidak sah.”

11 Ramadhan 1445 H