“Kamu akan memilih jurusan kuliah apa nanti?”
“Saat memasuki usia bekerja, apa profesi yang kamu inginkan?”
Kedua pertanyaan itu merupakan dua pertanyaan yang umumnya ditujukan kepada seorang siswa, khususnya siswa SMA, lebih khusus lagi siswa 12 SMA yang ingin memilih jurusan kuliah.
Ketika kedua pertanyaan di atas diajukan, sebagian besar siswa mengatakan bahwa mereka ingin menjadi seorang dokter, pengusaha, arsitek, dan beberapa profesi umum lainnya. Meskipun begitu, ada juga sedikit di antara mereka yang mengatakan bahwa mereka ingin menjadi seorang yang ahli dalam bidang pengeboran minyak lepas pantai, koreografer tari tingkat internasional, dan (alhamdulilah) guru.
Sebenarnya, pemilihan jurusan ketika kuliah dan pemilihan profesi merupakan bagian dari keleluasaan yang dimiliki oleh seseorang. Namun, sebagai seorang muslim, tentu ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Dalam tulisan yang sederhana ini, hal-hal yang perlu diperhatikan itu akan disampaikan.
Mudah-mudahan bermanfaat bagi Ayah dan Bunda ketika hendak memberikan bimbingan atau arahan kepada ananda ketika membincangkan jurusan dan profesi yang tepat bagi mereka. Begitu bagi kita yang saat ini masih duduk di bangku sekolah, khususnya kelas 12 SMA, baik yang sudah menentukan maupun belum menentukan profesi yang diinginkan. Ayah dan Bunda, juga teman-teman yang semoga senantiasa mendapat rida Allah subahanahu wata’ala,
penentuan pilihan jurusan saat kuliah dapat diawali dengan menjawab pertanyaan kedua pada awal tulisan ini, yaitu, “Saat memasuki usia bekerja, apa profesi yang kamu inginkan?”
Jawaban atas pertanyaan ini bisa jadi merupakan sesuatu yang diperlukan agar jangan sampai jurusan yang dipilih itu ternyata tidak sesuai atau tidak mendukung profesi yang diinginkan. Jika ingin menjadi seorang arsitek, tentu jurusan arsitekturlah yang dipilih, bukan jurusan elektronika.
Begitu pula jika ingin menjadi seorang akuntan. Jurusan akuntansilah yang dipilih. Bukan jurusan manajemen keuangan. Ayah dan Bunda, juga teman-teman yang semoga senantiasa mendapat keberkahan dari Allah subahaanahu wata’ala, seperti yang telah disampaikan sebelumya, dalam menentukan profesi yang diinginkan, sebagai seorang muslim, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Mendapat rida Allah
Bagi seorang muslim, rida Allah merupakan salah satu hal utama yang harus diraih. Oleh karena itu, ketika hendak memilih sebuah profesi, pertimbangkanlah apakah profesi yang akan digeluti itu akan menghadirkan rida Allah atau tidak. Pilihlah profesi-profesi yang menghadirkan rida Allah. Pilihlah profesi-profesi yang memberikan rezeki yang halal bagi kita. Dokter, pengusaha arsitek, dan guru merupakan beberapa contoh profesi yang insyaallah akan menghadirkan keridaan Allah subahaanahu wata’ala.
2. Hindari profesi yang dilarang oleh agama
Dalam Islam, yang halal itu jelas kehalalannya. Begitu pula yang haram: jelas keharamannya. Terkait profesi yang dipilih, sebagai seorang muslim, kita harus menghindari profesi yang dalam pelaksanaannya menerabas hal-hal yang dilarang oleh agama. Beberapa profesi seperti ini di antaranya adalah profesi yang berhubungan dengan riba, memproduksi atau menyajikan makanan dan minuman yang diharamkan, membuka aurat, mendustai orang lain, dan yang lainnya.
3. Memberikan manfaat bagi orang lain.
Poin ketiga ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda yang artinya, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
Guru, dokter, pengusaha, dan ilmuwan adalah beberapa profesi yang memenuhi kriteria ini. Sebaliknya, hindarilah profesi yang justru memberikan keburukan bagi orang lain.
4. Sesuai dengan kodrat kita
Pilihlah profesi yang sesuai dengan kodrat kita. Kita yang pria sangat tepat memilih profesi yang umumnya dilakukan oleh seorang pria. Seorang yang ahli di bidang pengeboran minyak lepas pantai, misalnya. Profesi ini sangat cocok bagi seorang pria. Begitu pula bagi seorang wanita. Pilihlah profesi yang yang umumnya dilakukan oleh seorang wanita. Seorang yang ahli dalam perawatan kecantikan wanita, misalnya. Jika tertukar, tentu sangat tidak tepat.
Seorang wanita berprofesi sebagai seseorang yang ahli di bidang pengeboran minyak lepas pantai. Sebaliknya, seorang pria berprofesi sebagai seseorang yang ahli dalam perawatan kecantikan wanita.
5. Bagi seorang wanita
profesi itu tidak menutup kesempatan kepada kita untuk tetap menjalankan kewajiban kepada suami Setelah dinikahkan oleh ayahnya, ketaatan seorang wanita beralih dari taat kepada kedua orang tuanya menjadi taat kepada suaminya. Begitu pula kewajibannya. Selain taat kepada suami, wanita yang telah menikah itu juga memiliki kewajiban-kewajiban kepada suaminya. Oleh karena itu, ketika hendak memilih sebuah profesi ketika ia memasuki kehidupan berumah tangga,seorang wanita hendaknya memilih profesi yang dapat dijalankan dengan tetap menjadikan kewajiban sebagai istri sebagai prioritasnya. Beberapa profesi dengan kriteria ini di antaranya adalah dokter yang membuka praktik di rumah atau pengusaha yang dapat mengelola perusahaannya dari rumah.
Ayah dan Bunda, serta teman-teman yang semoga senantiasa mendapat keberkahan dari Allah, demikianlah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih jurusan dan profesi saat memasuki usia bekerja nanti.
Selanjutnya, terkait perkuliahan dan jurusan kuliah, kita sebagai orang tua atau sebagai siswa tentu berharap agar anak-anak kita atau kita sendiri dapat menjalani kuliah di sebuah perguruan tinggi negeri, terlebih perguruan-perguruan tinggi favorit.
Untuk dapat menjadi bagian dari PTN favorit, selain berdoa, tentu seorang siswa juga harus melakukan sebuah usaha atau ikhtiar yang sungguh-sungguh karena kedua hal tersebut merupakan hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang muslim dalam mencapai cita-cita, target, atau tujuannya.
Mempelajari kembali materi yang telah disampaikan oleh guru dan banyak berlatih mengerjakan soal merupakan dua buah aktivitas yang dapat dilakukan oleh seorang siswa. Bahkan, banyak siswa yang juga menambah pemahamannya terhadap materi ajar dengan mengikuti kegiatan pembelajaran tambahan di sebuah lembaga bimbingan belajar. Dari sekian banyak lembaga bimbingan belajar,
Bimbel Bintang Pelajar adalah salah satu bimbel yang berusaha untuk tidak hanya memusatkan perhatiannya kepada keberhasilan atau capaian pada bidang akademik, tetapi juga memusatkan perhatiannya penanaman nilai-nilai Islam yang benar sesuai dengan Al-Qur’an dan sunah berdasarkan pemahaman para sahabat kepada para siswanya.
Siswa Bimbel Bintang Pelajar diharapkan tidak hanya berprestasi tinggi, tetapi akhlaknya juga terpuji. Oleh karena itu, Ayah dan Bunda serta teman-teman dapat memilih Bimbel Bintang Pelajar sebagai salah satu ikhtiar untuk diterima di PTN favorit yang pada gilirannya menjadi salah satu jembatan dalam meraih profesi yang diinginkan, insyaallah. Aamiiin.