Mama, Papa Haruskah Aku Berbakti Padamu ? (part.3)

Bagikan :

BRO & SIS, INILAH AKHLAK TERBAIK UNTUK AYAH & IBU KITA
Part 3

❤️ADAB KEPADA ORANGTUA SEPENINGGAL MEREKA.

1. Memintakan ampunan dan rahmat untuk keduanya di saat keduanya masih hidup dan sepeninggalnya.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan”. [QS.Nuh: 28]
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”. [QS. Ibrahim: 41]
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
Dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. [QS. Al-Isra: 24]
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila seorang insan meninggal dunia, terputuslah amalannya kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” [HR. Muslim no.1631]

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya derajat seseorang di surga ditinggikan. Kemudian dia berkata: ‘Bagaimana ini bisa terjadi?’ Kemudian dijawab: ‘Karena istighfar anakmu untukmu.’” [HR. Ibnu Majah no.3660]

⁉️Bahasan: Apakah boleh memintakan ampunan untuk orangtua non muslim?
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
ﵟمَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ ‌أَن ‌يَسۡتَغۡفِرُواْ لِلۡمُشۡرِكِينَ وَلَوۡ كَانُوٓاْ أُوْلِي قُرۡبَىٰ مِنۢ بَعۡدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمۡ أَنَّهُمۡ أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَحِيمِ ١١٣ وَمَا كَانَ ٱسۡتِغۡفَارُ إِبۡرَٰهِيمَ لِأَبِيهِ إِلَّا عَن مَّوۡعِدَةٖ وَعَدَهَآ إِيَّاهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُۥٓ أَنَّهُۥ عَدُوّٞ لِّلَّهِ تَبَرَّأَ مِنۡهُۚ إِنَّ إِبۡرَٰهِيمَ لَأَوَّٰهٌ حَلِيمٞ ١١٤ ﵞ
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam. Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka,G tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun. [QS. At-Taubah: 113-114]

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya dia berkata: “Nabi shallallahu alaihi wa sallam berziarah ke makam ibunya. Beliau menangis dan membuat orang-orang sekitar beliau pun menangis. Beliau berkata; ‘Aku meminta izin kepada Rabb-ku agar bisa memohonkan ampunan baginya, namun aku tidak diberi izin. Aku meminta izin kepada-Nya untuk menziarahi kuburknya dan aku pun diizinkan. Ziarahilah kubur. Sebab itu dapat membuat kalian ingat kepada kematian.’” [HR. Muslim no.976].

2. Melunasi hutangnya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Setelah wasiat yang diwasiatkan kepadanya dan hutang.” [HR. An-Nisa: 11]
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radliyallahu anhuma bahwasanya seorang perempuan dari Juhainah mendatangi Nabi shallallahu alaihi wa sallam kemudian berkata: “Sesungguhnya ibuku bernazar untuk berhaji dan belum sempat berhaji hingga meninggal dunia. Bolehkah aku berhaji atas namanya?” Beliau menjawab: “Ya. Berhajilah untuknya. Bukankah ketika ibumu memiliki hutang, kamu akan membayarnya? Bayarlah hutang kepada Allah. Sebab hutang kepada Allah lebih berhak untuk ditunaikan.” [HR. Bukhari no.1754 dan Muslim no.1149].

3.Bersedekah atas nama keduanya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radliyallahu anhuma bahwasanya seseorang berkata kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: “Ibuku telah meninggal dunia. Apakah bermanfaat baginya apabila aku bersedekah atas namanya?” Beliau menjawab: “Ya.” Kemudian dia berkata: “Sesungguhnya aku memiliki buah hasil panen. Aku meminta Anda untuk menjadi saksi bahwasanya aku menyedekahkan ini atas nama ibuku.” [HR. Bukhari no.2618]

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya seseorang berkata kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam: “Sesungguhnya ayahku meninggal dunia, meninggalkan harta, dan tidak meninggalkaa wasiat. Apakah dia akan diampuni bilamana aku bersedekah atas namanya?” Beliau menjawab: “Ya.” [HR. Muslim no.1630]
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila seorang insan meninggal dunia, terputuslah amalannya kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” [HR. Muslim no.1631]
Imam Nawawi berkata: “Makna hadis ini: amal mayit terputus seiring wafatnya. Dan pahala-pahala baru untuknya pun terputus kecuali dari 3 hal ini. Sebab dia yang menjadi sebabnya. Anak merupakan hasil usahanya. Demikian juga dengan ilmu yang dia tinggalkan dalam taklim dan karyanya. Demikian pula dengan sedekah jariyah atau wakaf.” [Syarh al-Minhāj 11/253]

 

?Disusun oleh: Ustadz Dede Rahman Saleh

Artikel Lainnya