AGAR NILAI UTBK SBMPTN 2021 TINGGI

Bagikan :

[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”4.7.7″ _module_preset=”default”][et_pb_row _builder_version=”4.7.7″ _module_preset=”default” width=”75%” max_width=”2560px” module_alignment=”center” custom_margin=”-20px||||false|false”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”4.7.7″ _module_preset=”default”][et_pb_image src=”https://bintangpelajar.com/wp-content/uploads/2021/01/NILAI_UTBK.jpg” title_text=”NILAI_UTBK” _builder_version=”4.7.7″ _module_preset=”default”][/et_pb_image][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section][et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”4.7.7″ _module_preset=”default”][et_pb_row _builder_version=”4.7.7″ _module_preset=”default”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”4.7.7″ _module_preset=”default”][et_pb_text _builder_version=”4.7.7″ _module_preset=”default”]

Ada dua pertanyaan yang harus kita bahas kali ini, agar kamu sukses menghadapi UTBK-SBMPTN 2021 dan lulus pada prodi favorit pilihanmu.  Pertanyaan itu adalah:

 

  • Bagaimana tips dan trik agar mendapatkan nilai UTBK yang tinggi?

  • Bagaimana agar peluang lolos SBMPTN tahun 2021 ini besar?

Dua pertanyaan itu kelihatannya sama, tapi sesungguhnya berbeda.  Ayo kita bahas satu-satu, siapkan cemilanmu!

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section][et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”4.7.7″ _module_preset=”default”][et_pb_row _builder_version=”4.7.7″ _module_preset=”default”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”4.7.7″ _module_preset=”default”][et_pb_text _builder_version=”4.7.7″ _module_preset=”default”]

Agar Nilai UTBK Kamu Tinggi

Tes yang diujikan dalam UTBK-SBMPTN 2020 adalah hanya Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) Saintek atau Soshum.  Sekedar merefresh ingatan kita, TPS merupakan jenis alat tes yang digunakan untuk memprediksi kemampuan seseorang jika diberikan kesempatan untuk melanjutkan belajar ke jenjang yang lebih tinggi atau pada situasi yang baru. Penggunaan tes skolastik untuk memberikan informasi potensi belajar siswa sehingga dapat melengkapi hasil tes materi akademik lainnya. Sedangkan TKA adalah tes yang menguji kemampuan bidang studi Matematika IPA, Fisika, Kimia, dan Biologi (saintek) dan Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi (soshum) yang pernah kamu pelajari di sekolah.  Berbeda dari tes akademik berbasis bidang studi, tes skolastik disusun tidak berdasarkan silabus mata pelajaran tertentu sehingga dalam menjawab soal lebih tergantung pada daya nalar siswa baik logis maupun analitis.  TPS secara khusus didesain untuk mengukur kemampuan kognitif, yaitu kemampuan penalaran dan pemahaman umum yang penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi. LTMPT merancang TPS terdiri dari kemampuan penalaran umum, pengetahuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, serta kemampuan memahami bacaan dan menulis. Sedangkan TKA akan menguji pemahaman materi bidang studi dengan tingkat penalaran soal yang tinggi.

So, untuk mendapatkan nilai TPS dan TKA yang tinggi ikuti tips berikut:

Siapkan mental juara

Kira-kira mental juara apa yang dibutuhkan di awal menegrjakan UTBK-SBMPTN?   Tidak pantang menyerah, tidak minder dengan peserta lain, tidak khawatir dengan hal-hal remeh, tidak takut gagal, tidak membayangkan jika gagal, positif thinking terhadap pertolongan dan ketentuan Alloh subhanahu wa ta’ala.  Banyak amat…..

Tenang, itu belum selesai . . he..he

Suatu hasil yang bagus memang biasanya berasal dari usaha yang bagus pula.  Pada moment ini, berusahalah dengan cara-cara yang baik dan halal.  Agar doa kamu dikabulkan Alloh tentunya.  Maka siapkan sikap jujur, mandiri, percaya kepada kemampuan sendiri.

 Jangan fobia dengan teks panjang dan kompleks.

Ini adalah tantangan pertama tes TPS, kalian harus menghadapi soal-soal yang dibawakan dalam teks yang panjang dan kompleks.  Panjang karena jumlah kandungan teksnya mencakup sekitar 200 – 400 kata.  Kompleks karena jenis teks dapat berbagai macam mulai dari eksposisi, deskripsi, narasi, hingga argumentasi, ditambah lagi dengan ilustrasi berupa tabel maupun grafik atau gambar.  Banyak yang gagal menghadapi TPS karena tidak suka baca.

 Fokus

Beberapa peserta biasanya gagal memahami teks dan pertanyaan yang diujikan karena tidak bisa membawa pikirannya fokus pada soal.  Fokus juga dibutuhkan tidak hanya di awal tes, namun sampai akhir tes.  Tes UTBK 2021 akan berlangsung selama 195 menit.

 Jangan tegang, kerahkan 100% kemampuan, tapi relaks

Kamu butuh energi dan fokus selama 195 menit, jadi jangan tegang.  Karena tegang hanya akan menyedot energi kamu di awal-awal. Alhasil, kamu akan kehilangan energi di tengah dan akhir tes.  Kamu harus terus 100% selama tes.

 Mengenal strategi mengerjakan di setiap subtes

1. Penalaran Umum

Subtes ini terdiri dari penalaran verbal berbasis teks dan penalaran kuantitatif.  Pada penalaran verbal, kamu baca dulu pertanyaannya.  Ingat, kamu baca dulu pertanyaannya, baru baca teksnya.  Setelah baca pertanyaannya kamu harus tahu apa indikator soal yang diujikan, apakah simpulan kuantor, implikasi, atau induktif umum?  Lanjut kepada pilihan premis yang disajikan dalam soal, dan cari premis tersebut pada paragraf yang ditunjuk dalam soal.  Baca paragraf itu saja.  Kamu harus hafal di luar kepala cara pengambilan simpulan dengan irisan pernyataan, eliminasi premis kuantor, modus ponens, modus tollens, silogisme, disjungtif maupun konjungtif.  60 % soal penalaran umum terdiri dari materi tersebut.

Cara mengerjakannya, jangan hanya dibayangkan, karena pilihan jawaban pasti membingungkan.  Kamu harus tulis premis-premis yang ditanyakan dengan simbol2 yang telah diajarkan pada logika matematika.  Telitilah, jangan sampai terbolak-balik meletakkan premis-premisnya.

Kamu dituntut menggunakan nalar pada subtes ini terutama jika diminta memprediksi kejadian di luar data yang disajikan, berdasarkan tren data yang diberikan.

Pada penalaran kuantitatif, jangan coba mengerjakan pilihan jawaban satu-satu, kamu bisa kehabisan waktu.  Namanya juga penalaran kuantitatif, kamu harus mencoba menalar, menganalisa hubungan antar komponen yang disajikan dalam soal.  Carilah hubungan angka-angka di setiap pilihan jawaban, sederhanakan konsepnya.  Barulah kerjakan dengan matematika sederhana.

 2. Pengetahuan Kuantitaif

Tidak ada tips khusus mengenai cara mengerjakan subtes Pengetahuan Kuantitatif.  Yang jelas kamu harus siapkan coret-coretan (kertas coretan) yang cukup.  Gunakan penalaran, jangan asal mengerjakan, sederhanakan dulu konsep soal dan jawabannya.

3. Pengetahuan dan Pemahaman Umum Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Hal yang harus kamu kuasai untuk meraih nilai tinggi pada subtes ini adalah kamu harus mengetahui ide pokok atau gagasan utama setiap paragraf.  Kamu harus mampu mengurai struktur teks melalui bagan teks sederhana.  Kenali kosakata dan bawalah pada konteks paragraf yang disajikan, bukan hanya atas dasar pengetahuanmu.  Pada subtes ini juga dibutuhkan penalaran terutama ketika menjawab pertanyaan: apa gagasan pokok paragraf berikutnya; apa dampak jika masalah dalam teks terjadi; dan apa analogi dari masalah yang ada dalam teks dengan masalah atau tema lain di luar teks.

 4. Pemahaman Bacaan dan Menulis.

Kemampuan menentukan ide pokok atau gagasan utama masih menjadi kunci pada subtes ini.  Kemampuan memecah teks dalam bentuk kerangka sederhana juga diperlukan bahkan lebih detil dibandingkan subtes sebelumnya.  Karena kamu akan diminta memecah paragraf menjadi 2 dan menentukan ide pokoknya atau menentukan kalimat nomor berapa yang mengawali paragraf baru hasil pemecahan tersebut.  Kamu juga akan diminta menentukan ide pokok dari paragraf yang disisipkan, atau paragraf yang seharusnya ada.  Selain itu yang tak kalah pentingnya, kamu harus punya kemampuan menulis kalimat yang logis atau efektif.  Mempelajari KBBI dan PUEBI hingga paham is a must.

5. TKA Saintek atau Soshum

Kamu harus menentukan bab materi bidang studi yang paling penting kamu kuasai, pilih sekitar 7 – 10 bab. Pemilihan bab materi bidang studi tersebut berdasarkan soal yang paling sering muncul di UTBK-SBMPTN 3 tahun terakhir (2017, 2018, dan 2019, karena tahun 2020 tidak mengujikan TKA).  Kamu harus sering berlatih menyelesaikan soal-soal HOTS (Higher order thinking skill) atau yang memerlukan penalaran tinggi. Dengan terbiasa mengerjakan soal HOTS, maka insya Allah kamu bisa melibas soal – soal UTBK=SBMPTN.  Semanagt!

 

 

Gunakan waktu seefektif mungkin namun jangan tergesa-gesa

Kamu tidak boleh membuang waktu untuk hal-hal yang tidak perlu seperti menyerut pensil, atau mencari bolpoin, mencari kertas kosong.  Siapkan segala sesuatu dengan lengkap.  Jangan terpaku pada soal yang sulit kamu kerjakan.  Jika sudah satu menit namun kamu tidak mendapatkan titik terang, maka lewati dulu, kerjakan soal berikutnya saja.  Namun jangan tergesa-gesa, berusahalah fokus pada satu persatu soal, jangan cepat menyerah, pikirkanlah cara yang beda, cari klue, atau kemungkinan-kemungkinan.  Karena soal UTBK memang soal penalaran, jadi kamu tidak bisa mengandalkan hafalan saja.

 

Persiapkan dirimu sebelum tes

Berlatihlah soal-soal TPS dan TKA.  Belajarlah dasar pengetahuan setiap kompetensi yang diujikan pada setiap subtes di TPS dan TKA.  Pilihlah partner belajar yang teruji keilmuannya.  Pilihlah buku-buku yang memang menyajikan soal skolastik dan TKA Saintek dan Soshum yang HOTS.  Contoh untuk Skolastik, soal tersebut bukan soal yang mirip skolastik nyatanya soal Bahasa Indonesia biasa.  Bagaimana cara membedakan soal-soal yang disajikan adalah soal skolastik?  Sebagai sedikit klue, soal penalarannya umum harus mengandung pengambilan simpulan kuantor dan simpulan implikasi (modus ponens, modus tollens, atau silogisme). Begitu juga dengan soal TKA.  Soal TKA Saintek dan Soshum yang dimaksud adalah bukan yang hanya hafalan, tapi yang memerlukan penalaran.

 

Banyaklah berlatih soal, karena banyak berlatih membuatmu terampil mengerjakan soal.

 

Selamat berjuang!

 

Tunggu artikel berikutnya: Agar Peluang Lolos SBMPTN Tahun 2020 Besar.

 

Litbang Akademik Bintang Pelajar

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Artikel Lainnya

Persiapkan dirimu untuk menjadi pejuang SNBT tahun ini! 🔥

X

Dari sahabat Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.”

HR. Nasai 1605, Turmudzi 806,

14 Ramadhan 1445 H

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda,

“Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni.”

HR. Ahmad

19 Ramadhan 1445 H

Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan (dari Allah), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa menghidupkan malam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan pengharapan (dari Allah), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu

HR al-Bukhari (2014), Muslim (760), dan lain-lain

20 Ramadhan 1445 H

أعجز الناس من عجَز عن الدعاء

“Orang yang paling lemah adalah orang yang lemah berdoa kepada Allah.”

HR. Ath-Thabarani rahimahullah

18 Ramadhan 1445 H

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan malah justru mengamalkannya, maka Allah Ta’ala tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.”

HR. Bukhari no. 1903, Abu Daud no. 2362, dan Ahmad no. 10562

17 Ramadhan 1445 H

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdoa saat itu.”

HR. Muslim, no. 482

16 Ramadhan 1445 H

Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.

HR. Ahmad 3/12, dari Abu Sa’id Al Khudri.

15 Ramadhan 1445 H

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ , غَيْرَ أَنَّهُ لا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: ”Barangsiapa memberi buka (kepada) orang yang berpuasa, maka dia (akan mendapatkan) pahala seperti orang itu, tanpa mengurangi pahala orang berpuasa sedikit pun juga”

HR.Tirmizi, no. 807,  Ibnu Majah, no. 1746

13 Ramadhan 1445 H

أَنَّ جِبْرِيلَ كَانَ يَلْقَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

“Sesungguhnya Jibril bertemu Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam setiap malam di bulan Ramadhan dan membacakan (Al-Qur’an) kepadanya”

HR. Bukhari, no. 6, dan Muslim, no. 2308

12 Ramadhan 1445 H

Al-‘Allâmah Shâlih Al-Fauzân hafizhahullâh berkata: “Orang yang duduk ketika shalat tarâwîh, dan ketika imâm ruku’ ia pun langsung ruku’ bersamanya dan ia tidak datang dengan Al-Fâtihah maka shalatnya tidak sah.”

11 Ramadhan 1445 H