Perlukah Bimbingan Masuk Kampus Impian dan Apa Saja Persiapannya?
Bimbingan Masuk Kampus

Bagikan :

Bimbingan masuk kampus impian termasuk salah satu cara untuk bisa lolos seleksi. Namun, apakah itu masih diperlukan, mengingat sudah tidak ada lagi tes akademik? Adanya hanya tes skolastik yang lebih mengutamakan penalaran.

Jika kamu ingin tahu jawabannya, maka bisa terus simak pembahasan di artikel ini. Dengan begitu, akan bisa mengerti dengan lebih jelas. Selain itu, juga akan mengetahui persiapan apa saja yang harus dilakukan untuk bisa lolos seleksi.

 

Pentingnya Bimbingan Masuk Kampus Impian dan Persiapannya

Jika ingin masuk ke kampus impian, kamu bisa melalui 3 jalur, yaitu prestasi, tes, dan mandiri. Jika melalui jalur prestasi, biasanya tidak perlu melakukan tes dan hanya menunjukkan keterampilan.

Bakat atau prestasi yang bisa menunjang lolos seleksi bisa dari akademik atau non akademik. Jadi, kamu tinggal memaparkan dan mencantumkan sertifikat prestasi saat mendaftar.

Kemudian, untuk kampus yang berbasis islami, terkadang juga menerima prestasi dari hafalan Qur’an. Jika kamu sudah bisa hafal 30 juz, maka akan lebih banyak peluang untuk bisa lolos.

Sedangkan, untuk jalur tes harus melalui tahap ujian tertulis. Dulunya, siswa harus mengikuti 2 tes, yaitu TKA dan skolastik. Namun, sejak tanggal 1 September 2022 telah diadakan perubahan.

Perubahan tersebut meniadakan tes TKA. Jadinya, siswa yang mendaftar hanya melalui tes skolastik. Tentu hal itu akan lebih mempermudah dalam belajar, karena materi lebih sedikit.

Namun, tidak sepenuhnya demikian. Mengingat tidak semua siswa mempunyai kemampuan kognitif atau penalaran yang tinggi. Sebaiknya baca persiapan-persiapan berikut dan nantinya juga ada penjelasan mengenai cara menangani tes skolastik.

1. Niat dan Memotivasi Diri Sendiri

Hal pertama yang harus kamu persiapkan adalah niat dan memotivasi diri sendiri. Hal ini satu awal yang penting supaya nanti tidak mudah menyerah dan berhenti di tengah jalan.

Meskipun nilai kamu tidak terlalu tinggi, tetapi jangan patah semangat dan tetap optimistis. Yakinkan diri sendiri bahwa jika ada kemauan dan usaha, pasti ada jalan menuju impian.

Mengikuti seleksi masuk kampus impian memang tidak mudah. Terutama jika memilih jurusan yang banyak diminati sehingga peluang untuk lolos akan semakin kecil. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa kamu akan bisa diterima juga.

 

2. Memilih Jurusan Sesuai Keinginan atau yang Ingin Kamu Tekuni

Biasanya, setiap siswa diberi kesempatan untuk memilih 2 jurusan yang ingin ditempuh. Dalam memilih jurusan, sebaiknya jangan asal-asalan atau hanya menyamakan dengan teman.

Jika demikian, maka bisa berakibat buruk kedepannya. Hal itu jika ternyata kamu tidak suka dengan jurusan tersebut, maka akan kurang bersemangat dalam belajar. Oleh karena itu, mengapa lebih disarankan untuk memilih sesuai keinginan.

Apalagi sekarang sudah tidak disulitkan lagi dengan tes akademik yang biasanya harus menghafal rumus dan lainnya. Sebab, ujiannya hanya mengandalkan tes skolastik yang lebih membutuhkan penalaran.

Meskipun begitu, bukan berarti bisa bersantai-santai dan tidak belajar. Tes skolastik terdiri dari 4 cakupan, yaitu potensi kognitif, penalaran matematik. Kemudian, literasi dalam Bahasa Indonesia, dan literasi dalam Bahasa Inggris.

Dari cakupan tersebut menunjukkan bahwa tes skolastik tidak semudah apa yang dibayangkan. Jangkauannya lebih bulat dan benar-benar bisa menunjukkan kemampuan berpikir siswa.

Jadi, jika hafal rumus, tetapi tidak mampu menanggapi pertanyaan dengan baik, maka jawaban bisa tidak tepat. Artinya, pengetahuan akademik juga dibutuhkan untuk menunjang penalaran dan memberikan jawaban tepat.

 

3. Membuat Jadwal Belajar

Jika dilihat secara spesifik, materi mengenai skolastik memang tidak diajarkan di sekolah. Namun, penalaran dan pengetahuan dalam tes skolastik akan berhubungan dengan materi-materi yang sudah kamu pelajari.

Jadi, usahakan jangan mengutamakan dalam menghafal sebuah materi atau rumus. Akan tetapi, sebaiknya kamu lebih mendalami dan memahami dari materi dan rumus tersebut.

Dengan begitu, akan bisa hafal dengan sendirinya sehingga soal berbentuk apa pun bisa terjawab. Tes skolastik biasanya membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi. Jika tidak memahami materi, maka kemungkinan akan kesulitan menemukan jawabannya.

Maka dari itu, buatlah jadwal belajar dan lakukan jauh-jauh hari. Jadinya, persiapan akan lebih matang. Selain itu, kamu bisa belajar secara perlahan tetapi bisa tersimpan di memori.

Artinya, sesuaikan dengan kemampuan otak. Jangan belajar sekaligus beberapa mata pelajaran dalam satu waktu. Atur jadwal sebaik mungkin beserta bab-bab apa saja yang harus dipelajari pada hari tertentu.

4. Memperbanyak Latihan Soal

Selain mendalami materi, jangan lupa juga untuk memperbanyak latihan soal. Kamu bisa coba mengerjakan soal-soal skolastik pada tahun sebelumnya. Dengan begitu, akan tahu gambaran soalnya seperti apa.

Alternatif lain jika ingin lebih maksimal dalam latihan soal ialah mengikuti bimbingan masuk kampus impian. Sekilas, mungkin akan berpikir bahwa mengikuti bimbel sudah tidak diperlukan lagi. Mengingat sudah tidak adanya tes TKA.

Padahal bimbingan belajar tetap dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan kognitif. Hal itu karena di bimbel sudah ada mentor ahli yang akan mengarahkan.

Dengan begitu, belajar akan lebih mudah dan menyenangkan. Terutama bagi siswa yang memang kurang mampu dalam segi penalaran dan sejenisnya. Di bimbel juga tidak hanya diberikan latihan soal.

Akan tetapi, jika misalnya kamu tidak memberikan jawaban yang tepat, maka akan diberikan penjelasan. Jadi, apa yang kurang dikuasai perlahan-lahan akan mampu mengatasinya dan bisa dipahami.

Skolastik sendiri bisa dilatih meskipun tidak secara instan. Jadi, membutuhkan tahapan dan harus dimulai dari jauh-jauh hari. Maka dari itu, latihan harus terus dilakukan sampai menjelang tes.

5.Perbanyak Berdoa dan Tawakal

Apapun yang kamu rencanakan, nyatanya tidak akan lepas dari kehendak Tuhan. Oleh karena itu, tidak cukup hanya dengan berusaha tanpa berdoa. Dengan doa, maka keinginan dan cita-cita bisa saja terwujud dan jalannya akan dimudahkan.

Setelah itu, baru tawakal atau memasrahkan semuanya pada Tuhan. Yakinlah bahwa Tuhan lebih tahu apa yang terbaik untuk kamu. Meskipun begitu, usaha dan kerja keras juga tidak akan menghianati hasil.

Bisa jadi, dengan usaha, kerja keras, dan doa, Tuhan akan mengabulkan doa kamu untuk bisa masuk kampus impian. Jangan lupa pula untuk meminta doa dari keluarga, termasuk kedua orang tua.

Kemudian, ketika kamu hendak mengikuti bimbingan masuk kampus impian, pastikan pilih yang terpercaya. Dengan begitu, uang yang kamu keluarkan tidak akan sia-sia. Sebab, akan benar-benar dibina oleh mentor ahli sampai benar-benar paham.

Bimbel yang sesuai dengan spesifikasi tersebut adalah Bintang Pelajar. Tidak hanya menyediakan kelas offline, tetapi juga bisa melalui online. Jadinya, kamu akan lebih mudah untuk bergabung.

Apalagi harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Staf dan mentornya pun ramah dan akan telaten dalam mengajar. Selain itu, tidak hanya mengajarkan materi, tetapi juga menerapkan akhlak terpuji.

Jika ingin tahu kelanjutan informasinya, bisa mengunjungi langsung situs Bintang Pelajar. Di sana, kamu akan menemukan gambaran metode bimbingan masuk kampus impian. Selain itu, juga sudah tertera kontak admin yang bisa dihubungi.

Referensi:

1 2 3 4 5

Artikel Lainnya

Persiapkan dirimu untuk menjadi pejuang SNBT tahun ini! 🔥

X

Dari sahabat Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.”

HR. Nasai 1605, Turmudzi 806,

14 Ramadhan 1445 H

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda,

“Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni.”

HR. Ahmad

19 Ramadhan 1445 H

Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan (dari Allah), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa menghidupkan malam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan pengharapan (dari Allah), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu

HR al-Bukhari (2014), Muslim (760), dan lain-lain

20 Ramadhan 1445 H

أعجز الناس من عجَز عن الدعاء

“Orang yang paling lemah adalah orang yang lemah berdoa kepada Allah.”

HR. Ath-Thabarani rahimahullah

18 Ramadhan 1445 H

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan malah justru mengamalkannya, maka Allah Ta’ala tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.”

HR. Bukhari no. 1903, Abu Daud no. 2362, dan Ahmad no. 10562

17 Ramadhan 1445 H

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdoa saat itu.”

HR. Muslim, no. 482

16 Ramadhan 1445 H

Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.

HR. Ahmad 3/12, dari Abu Sa’id Al Khudri.

15 Ramadhan 1445 H

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ , غَيْرَ أَنَّهُ لا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: ”Barangsiapa memberi buka (kepada) orang yang berpuasa, maka dia (akan mendapatkan) pahala seperti orang itu, tanpa mengurangi pahala orang berpuasa sedikit pun juga”

HR.Tirmizi, no. 807,  Ibnu Majah, no. 1746

13 Ramadhan 1445 H

أَنَّ جِبْرِيلَ كَانَ يَلْقَى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

“Sesungguhnya Jibril bertemu Nabi sallallahu ’alaihi wa sallam setiap malam di bulan Ramadhan dan membacakan (Al-Qur’an) kepadanya”

HR. Bukhari, no. 6, dan Muslim, no. 2308

12 Ramadhan 1445 H

Al-‘Allâmah Shâlih Al-Fauzân hafizhahullâh berkata: “Orang yang duduk ketika shalat tarâwîh, dan ketika imâm ruku’ ia pun langsung ruku’ bersamanya dan ia tidak datang dengan Al-Fâtihah maka shalatnya tidak sah.”

11 Ramadhan 1445 H